Monday, April 1, 2013

Percikan Saat Musim Les Tiba

Semester genap adalah masa-masa kelas IX 'dihajar' dengan kegiatan les. Sebenarnya kegiatan les atau pelajaran tambahan telah dimulai akhir semester ganjil, tapi tak dapat dipungkiri euforianya kental dirasa saat semester genap.
Entah karena kultur yang mengendap adalah critical syndrome atau baru 'biyayakan'  belajar saat dekat ujian atau hal yang lain. Yang jelas atmosfer semester genap cenderung dipenuhi jadwal padat dan semangat meningkat untuk melakukan yang terbaik dalam menyongsong UN.
Mata pelajaran Bahasa Inggris yang saya ampu menyisakan beberapa ironi dalam merampungkan materi sesuai amanat kurikulum-yang sebentar lagi berganti-. Saat kelas 7 dan 8, semua KD secara komprehensif disampaikan dan diuji. Pendeknya, spirit 'teach what you test and test what you teach' pada 4 kompetensi dasar  (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis) benar-benar dihidupkan. Tapi saat memasuki kelas IX, semua mata seperti terpaku pada Standar Kompetensi Lulusan yang 'cuma' mencantumkan kompetensi dasar membaca dan menulis.
Alhasil, peserta didik dianggap berhasil jika telah tuntas pada kedua aspek parsial itu. Maka saat semester genap nyaris tak ada gema pembelajaran yang berbasis conversation.
Semua atensi tercurah untuk meningkatkan kemampuan menjawab soal-soal obyektif di atas kertas.
Sebentar lagi, saat kelas IX melambaikan tangan meninggalkan sekolah, secara repetitif batin saya akan berkata : 'selalu ada yang tertinggal dan menjadi rongga dalam hidup singkat ini, nak'.

1 comment:

  1. selamat menempuh ujian nasional, semoga sukses dan semakin berkembang..

    ReplyDelete